Mobilitas social
A. hubungan antara mobilitas social
dengan status social
Mobilitas
social dan status social, merupakan bagian dari sturktur social. Struktur
social terdiri dari stratifikasi dan diferensisasi yang melahirkan berbagai
kelompok dan kelas social dimasyarakat. Setiap orang cenderung berusaha menjadi
bagian dari kelas atau kelompok social yang diinginkan. Oleh karena itu
membicarakan mobilitas social tidak mungkin lepas dari pembicaraan mengenai
status social, karena manusia selalu mengejar status tertentu dalam masyarakat,
sehingga terjadilah mobilitas social.
1. pengertian mobilitas social
Mobilitas
social adalah gerak perpindahan dari suatu kelas ke kelas yang lainnya ( Paul B. Horton
&Chester L Hunt 1999). Setiap orang yang anda jumpai pasti mempunyai cerita
yang berbeda mengenai sejarah kehidupannya. Misalnya ada siswa yang rajin
belajar kemudian diterima diperguruan tinggi, lalu memperoleh pekerjaan yang
bagus disebuah perusahaan maka terjadilah perubahan status social. Sebaliknya
ada orang yang semual telah memilikikedudukan dan pekerjaan bagus disuatu
kantor , namun karena terlibat suatu korupsi lalu dipecat. Kedua contoh diatas
merupakan mobilitas social khususnya dalam hal pekerjaan.
2. status social dan peran social.
Mobilitas
social berhubungan erat dengan status dan peran social. Status social dapat
disamakan dengan kedudukan, peringkat atau posisi orang dalam masyarakat atau
kelompoknya. Didalam suatu status, terkandung sejumlah hak dan kwajiban.
Misalnya seorang yang berstatus siswa, maka dia memiliki hak untuk mendapatkan
ilmu sekaligus memiliki kwajiban untuk belajar dengan tekun.
A. status yang diperoleh melalui
kelahiran (ascribed status)
Misal : gelar sebagai bangsawan
B. status yang diperoleh melalui
perjuangan
Misal : gelar sarjana dan pemilihan
anggota legislative dan eksekutif (presiden dan wakilnya)
C.status social pemberian
Misal : para pejuang yang telah
gugur lalu diberi gelar pahlawan
B. arah dan saluran mobilitas social
Mobilitas
social pada dasarnya merupakan gerak perpindahan. Hal itu menunjukan bahwa ada
titik asal dan titik tujuan. Titik asal merupakan status social tertentu,
demikian pula dengan titik tujuannya. Sifat status asal dan status tujuan
menentukan arah mobilitas. Apabila status asal lebih tinggi dari status tujuan
dapat dikatakan turun begitupun sebaliknya
1. arah mobilitas social
a. mobilitas vertical
seorang
individu atau kelompok orang secara bersama sama dapat mengalami perubahan
secara vertical. Kisah sukses seorang pelajar yang rajin kemudian menjadi
karyawan professional disebuah perusahaan, merupakan mobilitas vertical.
Selain
mobolitas vertical naik (social climbing) adapula mobilitass vertical turun
(social sinking) adalah perpindahan status peran dari kelas social lebih tinggi
menuju lebih rendah..
b. mobilitas horizontal
mobilitas
jenis ini tidak membuat orang berubah kelas social. Perubahan yang terjadi
hanya hanya bersifat perpindahan dari sutu kelompok social menjuj kelompok
social lainnya. Tetapi baik kelompok asal maupun yang baru bersifat sederajat.
Misal kepala dinas pendidikan dimutasi menjadi kepala kehutanan.
C. mobilitas intragenerasi dan
antargenerasi
Mobilitas
intragenerasi adalah perubahan status yang dialami seseorang pada masa
hidupnya. Misal seorang yang mula mula petani kemudian meningkat status
sosialnya menjadi pengusaha pengilingan padi. Sedangkan antargenerasi adalah
perbedaan status seorang dibandingkan status orang tuanya. Misalnnya ada sebuah
keluarga yang selama hidupnya sebagai nelayan kemudian dia menyekolahkan
anaknya dengan lulus dan prestasi yang tinggi kemudian menjadi dosen.
2. saluran mobilitas social
meliputi :
a. sekolah
b. lembaga pemerintah atau swasta
c. lembaga agama
d. organisasi ekonomi
C.
faktor penyebab dan konsekuensi mobilitas social
1. faktor penyebab mobilitas social
Banyak
faktor yang dapat menetukan terjadinya mobilitas social yang dialami seseorang.
Faktor faktor itu dikelompokan menjadi tiga, yaitu faktor sturuktur social,
faktor kemampuan individu dan faktor kemujuran. Faktor struktur social meliputi
ketersediaan lapangan kerja (kesempatan),system ekonomi dalam masyarakat dan
negara, dan tingkat kelahiran dan kematian penduduk. Faktor individu meliputi
faktor pendidikan , etos kerja, cara bersikap terhadap diri sendiri dan terhadap
orang lain dan faktor yang perannya sangat kecil namun sulit disangkal
keberadaannya adalah kemujuran atau nasib baik. Semua faktor membuat orang
memperoleh kesempatan untuk memiliki materi atau kekayaan lebih banyak,kenaikan
pangkat atau sebaliknya.
2. konsekuensi mobilitas social
Anda
telah mempelajari bahwa stratifikasi dan deferensiasi social memiliki
konsekuensi terhaadap keidupan sehari hari orang orang yang terlibat dalamnya.
Demikian juga dengan mobilitas social, karena pada dasarnya mobilitas social
memiliki hubungan erat dalam struktur social (stratifikasi atau diferensiasi).
Mobilitas social merupan proses perpindahan seorang atau kelompok social menuju
kelompok social lainnya. Apabila berpindah dari status social menuju status
social lainnya tentu menghadapi beberapa kemungkinan. Kemungkinan itu antara
lain penyesuaian diri,terlibat konflik denga kelas atau kelompok social yang
baru dimasukinya dan beberapa hal lain yang menyenangkan atau bahkan
mengecewakan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar