1. Konflik dan integritas sosial
Sejak krisis
ekonomi tahun 1996 bebrbagai gejolak trz terjadi, puncaknya adalah oada tahun
1998, ketika kerusuhan merajalela ditanah air untuk memeaksa presiden suharto
mundur dari jabatannya. Sejak saat itu juga berbagai konflik lain muncul, mulai
dari konflik aceh,riau,sampit,poso,maluku hingga papua. Bahkan akibat dari
konflik yang berkepanjangan membuat salah satu provinsi melepaskan diri dari
kesatuan wilayah indonesia.
Konflik
adalah bagian dariintrraksi sosial yang bersifat disasosiatif. Konflik atau
pertentang diartikan sebagai suatu bentuk interaksi yang ditandai oleh keadaan
saling mengancam,menghancurkan,melukai dan melenyapkan diantara pihak pihak
yang terlibat. Dapat dikatakan bahwa konflik sosial sering muncul sebagai awal
terjadinya perubahan dalam masyarakat.
Menurut teori konflik,masyarakat
memang bersifat pluralistik dan didalamnya terjadi ketidakseimbangan distribusi
kekuasaan, artinya dalam suatu masyarakatsenantiasa terdapat kelompok kelompok
sosial yang saling bersaing dan berebut pengaruh. Kelompok yang paling berkuasa
dan berpengaruh ini bkasanya bersifat elit.
Selama
pemerintshan orde baru hampir tidak terdengar adanya konflik. Hal ini,kardna
aparat berhasil meredam setiap konflik yang ajan muncul akan tetapi ketika
aparat dan pemerintah menghadapi krisis kepercayaan,maka kontrol sosialpun
mengendor sehingga pecahlah berbagai macam konflik. Sejak kerusuhan 1998 mei,
berbagai konflik muncul di indonesia.
Pengalaman itu menunjukan,meskipun
pemerintah yang kuat dengan aparat keamanan yang represif dapat meredam konflik
akan tetapi tidaklah efektif selamanya.
Sebenarnya konflik tidaklah selalu
membawa dampak negatif. Sisi positif konflik sosial adalah konflik mengawali
terjadinya perubahan.
Manfaat konflik menurut lewis a coser
adalah
1. Dapat menumbuhkan solidaritas
kelompok
2. Dapat mendorong tergentuknya
lembag keamanan
3. Dapat menjadikan masyarakat lebih
dinamis
2. Perbedaan konflik dgn kekerasan
berdasarkan
penjelasan diatas, keberadaan konflik dimasyarkat adalah sebuah keniscayaan.
Artinya konflik akan selalu ada dan pasti terjadi dalam masyarakat. Lebih lebih
klo kita memahami dari sudut pandang teori konflik klasik (karl marx).
Berdasarkan pemahaman teori ini, konflik sosial ternyata mengandung manfaat
positif yakni sebagai proses perubahan sosial. Namun , konflik sosial juga
bersifat negatif karena menempatkan warga masyarakat dalam posisi bermusuhan.
konflik
sosial yg didasari oleh alasan untuk sekadar mempertahankan diri mmg begitu
tidak mengarah pada kekerasan, karena konflik sosial spt ini hanya bersifat
defensif saja. Akan tetapi konflik sosial yg terang terangan bertujuan untuk
mebinasakan pihak lain yang dipamdang sebagai lawan. Perbedaan antara konflik
dan kekerasan sangatlah tipis. Konflik sangat potensial memicu lahirnya
kekerasan. Sebaliknay kekerasan sering terjadi sebagai akibat konflik sosial.
Perbedaan
antara konflik dan kekerasan
konflik
|
kekerasan
|
1. aktivitas yang dilakukan tidak
menimbulkan reaksi yang berarti
2. tidak selalu berniat menjatuhkan
lawan
3. dapat menjadi motivasi untuk
meraih prestasi
4. dilakukan dengan langkah nyata
untuk meraih tujuan
|
1. aktivitas yang dilakukan
menimbulkan reaksi keras,bahkan benturan fisik
2. ada rencana untuk menjatuhkan
pihak lain
3.biasanya muncul karena
kesalahpahaman kedua pihak
4. dilakukan dengan penuh prasangka
sehingga merugikan pihak lain
|
3. Berbagai konflik dalam masyarakat
a. konflik individual
konflik
individual terjadi apabila ada benturan kepentingan antarindividu. Setiap orang
memiliki kepentingan, kebutuhan,tujuan hidup,pendirian,sikap,dan kenyakinan
yang berbeda beda. Tidak ada dua orang yang sama persis keinginannya,walaupun
mereka saudara kembar.
Konflik
individual juga dirasakan oleh orang yang memiliki perbedaan kenyakinan dan
pendirian dengan orang lain. Mereka berkonflik secara individu dan tidak
melibatkan kelompok atau masyarakat. misal dalam hidup bertetangga, sering
terjadi dua orang bertetangga sering saling berselisih atas suatu masalah
tertentu.
Konflik
pribadi juga dialami oleh seseorang yang sedang menjalankan peran yang
dimilikinya, baik peran tunggal maupun peran ganda. Ketika menjalankan peran
yang dimilikinya, seseorang tidak berkonflik dengan orang lain akan tetapi
dengan dirinya sendiri.
Konflik
peran juga akan lebih banyak terjadi apabila seseorang menjalankan dua peran
atau lebih sekaligus. Setiap peran menuntut kwajiban yang berbeda dan kadang
kwajiban itu bertentangan satu sama lain.
b. konflik antar kelas atau antar
golongan
konflik
antar kelas adalah kelas burunh dengan kelas majikan atau pengusaha. Para
pengusaha memiliki kepentingan untuk membuat ketentuan perjanjian kerja dan
aturan aturan lainnya. Sebagai pengusaha mereka menggunakan prinsip ekonomi
yaitu berusaha meminimalisir pengorbanan untuk mencapai keuntungan yang
maksimal. Penerapan prinsip tersebut sering menorbankan kepentingan buruh,
biasanya hal itulah yang dilkeluhkan
para buruh. Apabila keluhan itu tidak diperhatikan maka sering berbuntut aksi mogo
kerja atau aksi demonstrasi menuntut kepentingan yang mereka perjuangkan.
Selain
konflik antar kelas tersebut juga ada konflik antar golongan yang melibatkan dua atau lebih kelompok
social. Misalnya kelompok petani berkonflik dengan kelompok pedagang mengenai harga produk pertanian. Konflik
konflik antar golongan seperti ini sering terjadi karena perbedaan kepentingan.
c. konflik rasial
konflik
rasial pada dasarnya termasuk pada konflik antar golongan karena himpuna orang
orangdalam satu ras merupakan salah satu jenis dari kelompok social. Salah satu
faktoe paling banyak memicu konflik rasial adalah kesenjangan social-ekonomi.
Ketidak adilan dalam distribusi pendapatan pemilikan asset usaha sering
membuahkan aksi permusuhan dari pihak yang menderita ketidakadilan. Parahnya,
setelah aksi merebak menjadi amuk massa konflik akan meluas kebidang lain.
Pertikaian kedua kelompok ras biasanya menjurus kepersoalan politik.
Pada
akhirnya kelompok ras itu menuntut otonomi khusus bagi daerahnya atau bahkan
disintegrasi. Bila sumber konflik yang berupa kesenjangan ekonomi tidak segera
diperbaiki,maka konflik akan semakin meluas. Hal ini seperti yang melanda
indonesia sehingga provinsi timor timur melepaskan diri. Pembangunan yang
terpusat di daerah indonesia barat membuat warga indonesia timur merasa
ketidakadilan. Apa yang terjadi di aceh dan Maluku pun persoalan yang
sama,walau tidak sampai seburuk timor timur.
Didalam
masyarakat yang pluralistic seperti indonesia,konflik social yang berakar pada
permasalahan perbedaan suku,ras dan agama sangat potensial terjadi seperti yang
pernah terjadi pada tangga 15 januari 1974 terjadi kerusuhan anti cina, juga
konflik rasial yang terjadi di Sampit maka kesadaran semua pihak sangat
dibutuhkan untuk mencegah hal itu.
d. konflik politik
politik
merupakan salah satu sumber utama munculnya konflik. Politik adalah seni
mengelola kekuasaan. Jadi konflik politik adalah pertentangan antara dua orang
atau lebih yang saling berlawanan dalam rangka untuk memiliki kekuasaan.
Definisi itu menunjukan dengan jelas bahwa politik merupakan ajang pertarungan
dan konflik untuk memperoleh kekuasaan atau pengaruh.
Kehidupan
poliyik ditanah air telah banyak memberikan berbagai pengalaman pahit seputar
konflik antar partai. Pada jaman orde lama terjadi konflik partai yang berujung
pada pemberontakan G 30 S PKI tahun 1965. Pada masa orde baru,walaupun konflik
dapat diredam sementara,setiap kali ada kampanye pemilu selalu saja ada terjadi
usaha saling menggangu.
e. konflik internasional
konflik
internasional adalah konflik yang melibatkan dua atau beberapa negara. Negara
negara didunia sering berkonflik dengan tetangganya karena sengketa perbatasan.
Indonesia dan Malaysia pernah berkonflik mengenai pulau sigitan dan sipadan.
Sering pula beberapa negara berkoalisi menentang negara lain. Perang irak
menghadapi koalisi amerika-inggris-australia. Pihak koalisi pada mulannya
menuduh irak mengembangkan senjata pemusnah missal. Dengan alasan itu ,pihak
koalisi menyerbu irak hingga hancur lebur.
4. faktor penyebab konflik
a. faktor perbedaan pendirian dan
keyakinan
perbedaan
pendirian dan keyakinan dapat memunculkan konflik social. Sekelompok orang
dalam masyarakat ,dapat saja bersikap berbeda dan pendirian mengenai suatu
masalah. Perbedaan pendirian dalam partai politik,perbedaan pendirian dalam
menghadapi kegiatan tertentu dalam masyarakat dan perbedaan pandangan dalam
menyikapi sebuah persoalan memicu timbulnya konflik.
Perbedaan
kenyakinan dalam beragama juga sangat rawan menjadi pemicu konflik. Lebih
lebih, kelompok yang ada tidak menyadari pentingnya kerukunan antar umat
beragama.
b. faktor perbedaan kebudayaan
kota
kota besar pada umunya dihuni oleh berbagai kelompok masyrakat yang memiliki
latar belakang dan asal usul daerah yang berlainan. Setiap kelompok itu
memiliki akar budaya daerah yang berbeda. Kebudayaan yang dianut oleh oleh
setiap kelompok social disebut subkultur. Dalam setiap subkultur terkandung
nilai nilai hidup bermasyarakat yang membentuk keutuhan perilaku masyarakat
yang menjunjung kebudayaan itu. Nilai nilai membentuk tradisi tradisi tertentu
dan akhirnya menciptakan pola pola perilaku dalam warga masyarakat. perbedaan
pola perilaku berdasarkan akar budaya khusus yang berlainan sangat rentan
menjadi penyebab konflik.
c. faktor perbedaan kepentingan
setiap
orang dan setiap kelompok social memiliki kepentingan yang berbeda. Tidak
jarang perbedaan kepentingan itu membuat mereka saling bersaing untuk
memperebutkan kesempatan , sarana, dan sumber daya yang dibutuhkan sehingga
menimbulkan suatu konflik
d.faktor perubahan social
proses
perubahan social yang terjadi diindonesia tahun 1997 (reformasi) contohnya.
Kita dapat mengatakan bahwa perubahan social tersebut merupakan akibat dari
konflik konflik yang dipicu dari ketidak puasan masyarakat terhadapkinerja
pemerintah. (konflik-perubahan social)
contoh
lain muncul konflik akibat perubahan social adalah perubahan yang terjadi pada
indonesia pasca reformasi adalah dibidang politik. Muncul berbagai partai
politik dan kepentingan didalamnya yang menimbulkan konflik (perubahan
social-konflik)
5. tanda tanda adanya konflik
a. demonstrasi
b. kerusuhan (riot)
c. serangan bersenjata
d. korban jiwa akibat kekerasan
politik
Intergrasi social
Integrasi
social adalah bagian dari proses social yang berupa kecenderungan untuk saling
menarik, saling tergantung, dan saling menyesuaikan diri. Proses ini bisa
terjadi secara suka rela maupun secara terpaksa.
Berikut
ini integrasi yang lazim terjadi dimasyarakat
a. integrasi atas dasar paksaan
(coercion)
sering
kali, diantara pihak pihak yang berkonflik sulit mencapai titik temu untuk
menyelesaikan persoalan yang membuat mereka selalu berkonflik. Dalam kondisi
demikian, diperlukan pihak ketiga yang bertugas mendamaikan kedua belah pihak,
jiak perdamaian kedua belah pihak tidak ditemukan maka diperlukan pemaksaan
agar mereka menghentikan permusuhan. Pihak ketiga yang mampu menjadi penengah
biasanya kelompok yang lebih dominan, misalnya pemerintah melalui aparatnya.
b. integrasi atas dasar
ketergantungan ekonomi
faktor
ekonomi merupakan faktor yang paling banyak mengintegrasikan masyarakat. setiap
orang atau masyarakat tidak mungkin melepaskan diri dari usaha pemenuhan diri
dari kebutuhan sehari hari yang bersifat ekonomis.
c. solidaritas mekanis.
Solidaritas
mekanis adalah integrasi social yang didasarkan pada kesadaran kolektif.
Kesadaran ini bersumber pada kepercayaan kepercayaan dan perasaan sentiment
yang ada pada suatu masyarakat
d. solidaritas organis
solidaritas
organis diikat oleh kesadaran saling ketergantungan diantara bagian bagian
dalam masyarakat. solidaritas ini juga terjadi pada saat suatu golongan
berkonflik dengan golongan lain.
Sementara
itu faktor pendorong integrasi social adalah
- Pola hubungan simbiosis mutualisme
- Cross cutting affiliation dan cross cutting loyalities
- Rasa saling memiliki
- konsensus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar